Bahaya & Manfaat MemakanJengkol
Jengkol atau Jering atau Pithecollobium
Jiringa atau Pithecollobium Labatum merupakan pohon khas di wilayah Asia
Tenggara, termasuk yang disukai di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di
wilayah Jawa Barat yang seharinya menghabiskan 100 ton.
Dibalik aroma yang ditimbulkan jengkol,
ternyata terkandung khasiat yang berguna bagi kesehatan tubuh .
Menurut berbagai riset menyatakan bahwa
jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor,
kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
A. MANFAATNYA :
Khusus untuk vitamin C terkandung 80 mg pada
100 gr biji jengkol, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan /hari
adalah 75 mg untuk perempuan dewasa dan 90 miligram untuk lelaki dewasa.
Di samping itu, Jengkol merupakan sumber
protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 gr bahan. kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini
terkenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g/100 g. kebutuhan protein setiap orang tentu saja
berbeda-beda .
Selain untuk menopang pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga
berfungsi membuat enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Sebab itu, protein juga
disebut zat pembangun.
Untuk zat besi, Jengkol mempunyai kandungan 4,7 g per 100
g. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia. Ciri mereka yang menderita
anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah,
sakit kepala dan gampang marah , susah berkonsentrasi , serta rawan terhadap
terkena infeksi.
Penderita anemia akut menunjukkan bentuk kuku seperti sendok
dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang
dewasa, dan vegetarian merupakan yang paling berisiko untuk menderita
kekurangan zat besi.
Di dalam tubuh, zat besi sebagian terdapat dalam sel-sel
darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi.
Jengkol juga sangat baik untuk kesehatan
tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 miligram/ 100 g.
Peran
kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan
tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh.
Keperluan kalsium terbesar merupakan pada saat
masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan
untuk memelihara kesehatan tulang.
Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang
dewasa adalah 800 mg /hari. Kandungan fosfor yang terdapat pada jengkol (166,7
miligram/100 g) juga amat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta
untuk penyimpanan dan pengeluaran energi.
B. BAHAYANYA :
Risiko terkena jengkolan (tidak bisa buang air
kecil) ini tidak tergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi , tetapi
bergantung pada kerentanan tubuh seseorang.
Orang yang rentan, memakan sedikit
jengkol saja dapat mengakibatkan terjadinya jengkolan.
Apa yang memengaruhi
kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat
faktor genetik dan lingkungan.
1. Aroma
Menusuk
Yang menyebabkan bau itu sebenarnya merupakan
asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol.
Asam amino itu
didominasi oleh asam amino yang memiliki unsur Sulfur (S).
Ketika terdegradasi
atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan
menghasilkan berbagai komponen flavor yang amat bau , karena pengaruh sulfur
tersebut.
Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang
terkenal amat bau .
2. Asam Jengkolat
Asam jengkolat adalah salah satu komponen yang
ada pada buah jengkol.
Strukturnya mirip dengan asam amino (pembentuk protein),
tetapi tidak dapat dicerna.
Oleh sebab itu tidak bisa memberikan kegunaan
apa-apa pada tubuh.
Bahkan pada banyak buku kimia pangan, asam jengkolat
dianggap sebagai salah satu racun yang dapat menimbulkan masalah tubuh manusia.
Kandungan asam jengkolat pada biji jengkol
bervariasi, tergantung pada varietas dan umur biji jengkol.
Jumlahnya antara 1
– 2 % dari berat biji jengkol.
Tetapi yang jelas asam jengkolat ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan. Penyebabnya adalah terbentuknya kristal asam
jengkolat yang dapat menghambat saluran air seni.
Jika kristal yang terbentuk
tersebut bertambah banyak, maka kelama-lamaan bisa menimbulkan sakit pada waktu
mengeluarkan air seni .
Bahkan jika terbentuknya infeksi yang bisa menyebabkan
gangguan-gangguan lebih lanjut seperti gangguan ginjal & prostat.
Asam jengkolat mempunyai struktur molekul yang
menyerupai asam amino sistein yang mempunyai unsur sulfur, sehingga ikut
berperan dalam pembentukan aroma.
Molekul itu terdapat dalam bentuk bebas dan
sulit larut ke dalam air.
Karena itu dalam jumlah tertentu asam jengkolat bisa
membentuk kristal.
Secara alami, tubuh melakukan reaksi terhadap
gangguan-gangguan yang muncul dari luar.
Dalam hal asam jengkolat, pH atau
keasaman urin manusia berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, ada yang netral.
Pada urin yang relatif netral, gangguan itu lebih kecil resikonya. Sedangkan
pada urin yang lebih asam, pembentukan kristal itu relatif lebih cepat. Bahkan
pada urin yang asam, ada kemungkinan terjadi pembentukan kristal pada ginjal
manusia.
Pada kondisi demikian akibat-akibat yang akan ditimbulkan lebih gawat
lagi yaitu tidak bisa buang air kecil.
Jadi bagi yang ingin memakan jengkol ya
silakan saja, tidak perlu malu.
Namun batasi dan jangan berlebihan dalam
mengkonsumsinya.